LATAR BELAKANG
Berada dalam era perdagangan bebas, baik dalam lingkup regional AFTA dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 31 Desember 2015 maupun dalam skala perdagangan bebas yang lebih luas dalam kerangka WTO, daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci untuk memenangkan persaingan. Era pasar bebas tidak hanya mengenai perdagangan barang dan jasa saja, namun juga menyangkut kebebasan mobilitas tenaga kerja antar negara. Situasi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan, di satu sisi membuka kesempatan bekerja seluas-luasnya melintas negara dengan lebih mudah, di sisi lainnya persaingan tenaga kerja akan semakin tajam. Mempersiapkan SDM berdaya saing tinggi agar mampu berkompetisi secara global merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar kerja dilakukan melalui pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dari semua jalur pendidikan tersebut setiap peserta didik mendapatkan pengakuan yang sama dari pemerintah setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Pendidikan merupakan sumber penyedia SDM untuk memenuhi kebutuhan dunia industri, untuk itu diperlukan hubungan timbal balik antara keduanya. Dunia Pendidikan dituntut untuk mampu menyediakan SDM yang sesuai dengan kualifikasi kebutuhan industri. SDM yang berkualitas akan menjamin kesinambungan dari industri. Untuk itu diperlukan rumusan standar kualifikasi SDM yang dibutuhkan industri. Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan ke dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan dimiliki orang-orang atau seseorang yang akan bekerja di bidang tersebut. Di samping itu, standar tersebut harus juga memiliki kesetaraan dan relevansinya terhadap standar yang berlaku pada sektor industri di negara lain, bahkan berlaku secara internasional.
Desain Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang pesat sejak Revolusi Industri (abad ke-19) saat di mana informasi melalui berbagai media semakin luas digunakan untuk mendukung perdagangan. Bidang Desain Grafis di dunia internasional juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti Desain Komunikasi Visual, Desain Komunikasi, Komunikasi Visual dan Komunikasi Grafis. Di Indonesia istilah yang digunakan yaitu Desain Grafis atau Desain Komunikasi Visual.
Sebelum digunakan juga istilah Desain Komunikasi Visual, Desain Grafis ditinjau dari arti katanya: desain memiliki arti merancang atau merencanakan. Kata grafis sendiri mengandung dua pengertian: (1) Graphien (lt.=garis, marka) yang kemudian menjadi Graphic Arts atau Komunikasi Grafis, (2) Graphise Vakken (bld=pekerjaan cetak) yang di Indonesia menjadi Grafika, diartikan sebagai percetakan. Jadi pengertian Desain Grafis adalah pekerjaan dalam bidang komunikasi visual yang berhubungan dengan grafika (cetakan) dan/atau pada bidang dua dimensi, dan statis (tidak bergerak dan bukan time-based image). Pengertian tersebut akhirnya berkembang karena meningkatnya kesadaran akan manfaat yang dapat dipetik dari keakuratan dalam penyampaian informasi pada masyarakat. Hal tersebut juga didukung dengan perkembangan teknologi informasi dalam bidang pengembangan perangkat lunak aplikasi desain grafis, internet, mobile dan teknologi digital lainnya. Perkembangan teknologi ini telah memunculkan media baru yang lahan garapan baru para desainer grafis/komunikasi visual, sehingga memunculkan para spesialis di bawah bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual. Bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual tidak terbatas pada desain untuk media yang dicetak melainkan juga pada media digital yang berbasis waktu (time-based image).
Dengan demikian, secara khusus Desainer Grafis/Komunikasi Visual adalah seseorang yang mempunyai keahlian merancang solusi komunikasi visual melalui program identitas, informasi dan persuasi yang sesuai tujuan yang ditetapkan pemberi tugas kepada khalayak sasarannya dengan menggunakan media konvensional (berbasis cetak) maupun non konvensional (non cetak).
Seorang Desainer Grafis/Komunikasi Visual mengemas informasi menjadi media visual yang dimengerti khalayak sasarannya. Desainer Grafis/Komunikasi Visual membuat konsep komunikasi grafis, merancang dan meyelaraskan elemen-elemen desain sesuai dengan prinsip-prinsip desain. Untuk mencapai tujuan komunikasi yang diharapkan. Di samping itu harus mampu mengawasi dan memberikan supervisi produksi. Seorang Desainer Grafis/Komunikasi Visual dalam bekerja mendapatkan bahan-bahan berupa naskah dari penulis naskah, gambar dari illustrator, foto dari fotografer, maupun materi-materi lainnya dari pihak ketiga. Agar hasil yang diperoleh sesuai dengan kebutuhannya, Desainer Grafis/Komunikasi Visual harus mampu membuat brief dan memberikan supervisi kepada pihak ketiga yang menjadi rekanannya.
Di bawah ini merupakan peta profesi untuk memberikan gambaran mengenai fungsi dan lingkup bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual.
Dari peta profesi terebut terlihat lingkup profesi bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual yang mencakup 3 (tiga) fungsi pentingnya yaitu to inform, to indentify, dan to persuade. Fungsi memberikan informasi, mengidentifikasi dan membujuk (mempersuasi) dengan mempergunakan media grafis (berbasis cetak), media digital, dan environmental (lingkungan). Ketiga jenis media tersebut dapat digunakan secara sendiri-sendiri maupun secara terpadu. Adapun lingkup profesi terbagi menjadi profesi yang lebih umum biasanya disebut desainer grafis/komunikasi visual dan profesi yang lebih spesialis seperti: desainer brand, desainer kemasan, desainer website, desainer multimedia, dan lain-lain. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa profesi ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi.
Bidang profesi Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Namun dalam peta industri terkait Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual di atas digambarkan industri-industri di mana pada umumnya seorang Desainer Grafis/Komunikasi Visual dibutuhkan keberadaannya. Pada industri-industri tersebut di atas banyak dibutuhkan jasa Desainer Grafis/Komunikasi Visual baik sebagai desainer yang bekerja di studio desain, butik kreatif, biro iklan (agency), sebagai desainer lepas (freelancer) maupun menjadi desainer inhouse. Kebutuhan akan Desainer Grafis/Komunikasi Visual yang kompeten untuk menunjang industri-industri terkait sangat besar. Apalagi sudah memasuki era pasar bebas ASEAN dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Karena itu perlu disiapkan suatu standar yang dapat jadi acuan bagi tenaga kerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya untuk menentukan jenjang ketenagakerjaan maupun dalam perencanaan pendidikan penunjangnya. Agar terjadi kesinambungan antara pendidikan dengan dunia industri dalam penyediaan SDM yang berdaya saing.
Standardisasi yang saat ini dibuat tak mungkin menahan laju perkembangan bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual. Tetapi dengan melihat apa yang telah terjadi baik di negara-negara lain maupun di dalam negeri, diharapkan usaha membuat acuan ini dapat mengantisispasi perkembangan bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual.
Bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual merupakan bagian dari ilmu seni rupa yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Karena itu ada beberapa hal yang disyaratkan bagi yang akan bekerja dalam bidang profesi ini menyangkut: wawasan, keterampilan, kepekaan dan kreativitas. Dalam bidang kompetensi Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual hal yang harus dikuasai sebagai prakondisi sebelum bekerja adalah:
Sikap Kerja (Attitude)
Bekerja sebagai penunjang bidang komunikasi membutuhkan manusia yang sadar akan tugasnya sebagai pengantar pesan/informasi. Pada tingkat mula telah disadarkan akan pentingnya aspek informatif. Untuk dibutuhkan wawasan mengenai teori komunikasi untuk melakukan tugas yang lebih tinggi tingkat kesulitan dalam pemecahan masalahnya. Hal tersebut menyangkut beberapa hal tersebut di bawah ini:
- Pesan/message (apa yang akan diinformasikan);
- (b) Khalayak/audience (siapa khalayak yang dituju);
- (c) Sasaran/objective (apa tujuan yang diharapkan).
Kerumitan ketiga aspek ini akan berkembang sejalan dengan makin kompleksnya masalah komunikasi yang dihadapi.
Pengetahuan, Keterampilan dan Kepekaan (Skill, Knowledge and Sensibility)
Dalam bidang desain grafis beberapa pengetahuan dasar kesenirupaan umum dan keterampilan/kepekaan khusus perlu diperoleh sebelum terjun ke lapangan kerja untuk menyamakan:
- Pengetahuan, keterampilan dan kepekaan mengenai elemen desain (line, shape, form, texture, contrast, space,tone, colour, etc) dan prinsip desain (harmony, balance, rhythm, contrast, depth, etc).
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam tipografi.
- Memiliki keterampilan menggambar dan kepekaan pada unsur gambar (garis, bidang, warna, dst).
- Memiliki keterampilan mengoperasikan perangkat lunak desain grafis.
- Memiliki pengetahuan dasar fotografi.
- Memiliki pengetahuan dasar motion graphic.
- Memiliki pengetahuan dasar audio visual.
- Memiliki pengetahuan dasar website.
- Memiliki pengetahuan produksi dan teknologi produksi.
Kreativitas (Creativity)
Bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual menuntut hasil yang bukan hanya benar dan sesuai tujuan komunikasi, tetapi juga karya yang menampilkan keunikan dan kesegaran gagasan. Hal ini menjadi penting karena: (a) pada dasarnya manusia selalu menuntut hal baru untuk menghindari kebosanan, (b) dalam era banjir informasi seperti yang kita alami saat ini (tiap orang menerima sedikitnya tujuh ribu informasi/hari) pesan yang tak unik/menarik akan hilang ditelan kegaduhan komunikasi. Dalam kondisi ini kreativitas seorang Desainer Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual menjadi sangat dibutuhkan.
Glosari
Daftar istilah-istilah teknis dalam dokumen ini dapat dilihat dan dijelaskan sebagai berikut:
- Branding adalah program merumuskan, membentuk dan memproyeksikan nilai-nilai yang dimiliki oleh sebuah entitas (brand) yang digunakan untuk membangun kesadaran, daya tarik, memotivasi tindakan dan memperluas loyalitas pelanggan.
- Corporate Indentity adalah suatu gambaran menyeluruh dari aspek perilaku, komunikasi dan lingkungan sebuah entitas/perusahaan yang diekspresikan melalui suatu simbolisasi; biasanya logo, warna, isi dan gaya komunikasi perusahaan, serta ekspresi visual dan verbal lainnya.
- Craftmanship adalah kualitas yang indah atau mengesankan dari suatu hasil karya yang telah dibuat dengan menggunakan banyak keterampilan. Pengertian ini erat kaitannya dengan istilah Kriya.
- Desain adalah suatu proses pengembangan gagasan dengan membangun pola hubungan antara masalah, kemungkinan solusi dengan pemerhati/pengguna yang ditujunya.
- Desain Grafis atau Desain Komunikasi Visual adalah proses pengembangan solusi untuk suatu permasalahan dengan menggunakan potensi grafis atau komunikasi visual sebagai alat/media bantunya.
- Desainer Grafis atau Desainer Komunikasi Visual: seseorang yang merancang dan mengatur kegiatan membuat solusi visual untuk kebutuhan program pembuatan identitas, informasi dan persuasi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pihak pemberi tugas.
- Design Brief adalah merupakan panduan tertulis untuk sebuah proyek desain yang dikembangkan bersama oleh desainer dan pihak ketiga. Panduan tertulis/Design Brief ini menjadi difokuskan pada hasil yang diinginkan dari sebuah desain.
- Design thinking adalah metodologi yang digunakan oleh desainer untuk memecahkan masalah yang kompleks dan mencari solusi yang diinginkan. Design Thinking mengacu pada logika, imajinasi, intuisi, dan penalaran secara menyeluruh hingga pada bayangan respon pemerhatinya (empati), untuk mengeksplorasi kemungkinan- kemungkinan solusi untuk mengarah pada tujuan yang diinginkan, terutama yang bermanfaat bagi pengguna.
- Entitas adalah sesuatu yang keberadaannya berbeda dan tidak bergantung kepada hal atau sesuatu yang lain; satuan yang berwujud. Entitas dapat berupa hal, peristiwa, layanan, produk, perusahaan, perorangan, dan sebagainya.
- Gagasan atau ide adalah buah pikiran yang timbul karena penciptaan alasan tertentu yang bukan berasal dari pengalaman hasil observasi yang sudah terbukti/terverifikasi.
- Imajinasi adalah kemampuan untuk membentuk ide atau konsep yang baru; daya pikir untuk membentuk gambaran tertentu yang belum pernah terindera (dilihat, didengar, dialami) sebelumnya.
- Konsep desain adalah gagasan utama yang mendasari seluruh pembentukan/implementasi desain.
- Kreatif adalah kemampuan atau kekuatan untuk menciptakan/membuat sesuatu yang baru yang memiliki nilai perbaikan/konstruktif (bukan destruktif), yang ditandai dengan orisinalitas, ekspresif dan imajinatif.
- Media adalah sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan sarana (alat) komunikasi, sebagai penghantar kepada penerima.
- Metode Komunikasi adalah langkah-langkah yang ditempuh untuk menghasilkan komunikasi sesuai yang diharapkan. Fungsi metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan.
- Organisasi Desain adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian- bagian yang bertujuan untuk menjalankan fungsi dalam mendefinisikan masalah desain, menentukan desainer yang tepat, sehingga memungkinkan baginya untuk menyelesaikannya tepat waktu dan sesuai anggaran.
- Perangkat lunak adalah program di dalam komputer yang lazim digunakan untuk membantu perwujudan solusi desain untuk media cetak, digital dan lingkungan.
- Project Brief adalah pemahaman dan penjelasan singkat sebuah pekerjaan atau proyek yang diinginkan atau dimililki oleh pemberi tugas atau klien.
- Portofolio adalah koleksi terpilih dari karya-karya seorang desainer yang dimaksudkan untuk menampilkan gaya desain atau metode kerja seorang desainer. Portofolio biasanya digunakan oleh seorang desainer untuk menunjukkan contoh dari karya-karya yang berbeda yang pernah dikerjakan.
- Public relation adalah praktek pengelolaan penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan publik. Biasanya melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra dari seorang individu, perusahaan, atau sebuah produk
- Purwarupa/dummy adalah replika/model dari sebuah rancangan yang menyerupai hasil akhir namun umumnya belum sampai memperlihatkan detail dari hasil akhir produksi.
- Ragam Gaya Desain adalah berbagai macam bentuk gaya yang telah terjadi di dunia ini sejak masa prasejarah hingga masa kini baik yang terjadi di belahan dunia barat maupun timur meliputi bentuk gaya desain tipografi, ilustrasi, fotografi, grafis, lukis dan lain-lain.
- Semiotik adalah studi tentang tanda-tanda dan simbol-simbol serta penggunaan atau penafsirannya
- Seni adalah kegiatan kreatif yang bebas batas dalam memaksimalkan potensi manusia dan kemanusiawian, sehingga dapat menghasilkan karya/kreasi yang baru, orisinal, mendobrak batasan, oleh sebab itu seringkali bersifat subyektif. Karya seni dapat diciptakan dengan keahlian yang luar biasa dan bernilai tinggi, sebagai sebuah sebuah ekspresi dan penerapan keterampilan kreatif dan imajinasi penciptanya, dapat dinilai dari segi kehalusannya, keindahannya, dan/atau kekuatan emosionalnya.
- Simbol adalah representasi yang mewakili atau melambangkan sesuatu yang lain, biasanya objek material yang mewakili sesuatu yang abstrak.
- Strategi desain adalah taktik/teknik/cara pencapaian tujuan proyek yang dinilai paling tepat sasaran; berupa kerangka prinsip dasar desain yang dapat dikembangkan secara lebih efektif pencapaiannya dengan bantuan konsep desain.
- Target atau sasaran komunikasi adalah kelompok tertentu di mana komunikasi tersebut ditujukan.